Semakin banyak modal, semakin banyak keuntungan yang didapatkan
Di investasi saham sebenarnya tidak dibatasi berapa modal yang ingin kamu keluarkan, tapi semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak keuntungan yang bisa kamu miliki.
Contoh Perhitungan Dividen
Misalkan kamu berinvestasi pada saham Sido Muncul sebanyak 10.000 lembar. Pada tahun 2021 yang lalu, Sido Muncul membagikan dividen 2 kali, dengan total Rp 34,2 per lembarnya (dapat dilihat pada gambar dibawah yang kotak merah).
Artinya, bagi pemiliki saham Sido Muncul akan diberikan dividen sebesar Rp 34,2 per lembarnya. Maka, perhitungan dividen ini menjadi :
Dividen yang diterima = Rp 34,2 x 10.000 lembar = Rp 342.000 (sebelum dipotong pajak).
Investasi trading saham (jangka pendek)
Investasi saham jangka pendek bisa kita kenal juga dengan trading saham. Trading saham merupakan kegiatan menjual dan membeli saham yang dilakukan harian. Itu artinya kamu melakukan kegiatan ini setiap hari untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, kegiatannya memang tidak sesederhana membeli, lalu menjual. Agar mendapatkan keuntungan tentunya kamu harus membeli ketika harganya murah, lalu menjual ketika harganya naik.
Hanya saja hal ini tidak selalu terjadi. Jadi, kamu harus bisa memilih saham dengan jeli, dan strategi yang harus diperhatikan seperti ini.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti Tesla, McDonalds, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Foto diambil dari Freepik.
Strategi untuk Memaksimalkan Keuntungan Bulanan
Memaksimalkan berapa keuntungan saham per bulan membutuhkan strategi yang tepat. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
Contoh Potensi Keuntungan Saham
Untuk memberikan gambaran lebih konkret tentang berapa keuntungan saham per bulan, mari kita lihat contohnya. Kita bisa menggambarkan situasinya sebagai berikut, misalkan kamu berinvestasi Rp10 juta di saham perusahaan teknologi besar. Jika saham tersebut naik 5 persen dalam sebulan, maka kamu bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp500 ribu. Namun, ini hanyalah contoh sederhana. Dalam kenyataannya, pergerakan saham bisa naik dan turun, dan keuntungan bulanan tidak selalu bisa diprediksi.
Di sisi lain, jika kamu memilih saham yang memberikan dividen, keuntunganmu bisa datang tidak hanya dari kenaikan harga saham tetapi juga dari dividen yang dibayarkan perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan yang membayar dividen sebesar 6 persen per tahun mungkin memberikan dividen bulanan sebesar 0,5 persen. Ini berarti, jika kamu memiliki saham senilai Rp10 juta, kamu bisa mendapatkan dividen bulanan sekitar Rp50 ribu.
Baca juga: Dividen Saham Masuk Kemana? Yuk, Baca di Sini!
Memperoleh Dividen
Kemudian, keuntungan kedua yang akan kamu dapatkan saat berinvestasi saham adalah pendapatan dividen. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham yang besarannya berdasarkan jumlah saham yang dimiliki.
Semakin banyak jumlah saham yang dimiliki investor, maka perolehan nilai dividen juga akan semakin besar yang diterima dari perusahaan.
Perolehan dividen dalam bentuk laba, umumnya akan dibagikan dalam jangka waktu satu tahun sekali yang keputusan pembagiannya akan ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS.
Setiap emiten memiliki kebijakan yang berbeda, ada yang membagikan dividen 1 kali, 2 kali, 3 kali setahun, bahkan ada juga yang tidak membagikan dividen.
Pada saat berlangsungnya RUPS ini, perusahaan akan membahas dan menentukan nominal yang akan diberikan dengan tiga hal penting yang dipertimbangkan, yaitu Dividen Payout Ratio (DPR), jumlah saham yang beredar, serta laba bersih yang didapatkan perusahaan.
Saat investor telah resmi mendapatkan bagian dividen, maka secara tidak langsung investor tersebut telah diakui sebagai bagian dari pemilik perusahaan.
Dengan demikian, dividen dapat dikatakan sebagai passive income atau pendapatan pasif karena investor hanya perlu menunggu profit perusahaan dalam jangka waktu tertentu tanpa harus banyak melakukan aktivitas trading.
Selain itu, melalui dividen ini kamu bisa merancang program pensiun dengan berinvestasi secara rutin pada instrumen investasi yang berpotensi tumbuh di atas inflasi, salah satunya adalah saham.
Namun, sebaiknya saham yang dipilih untuk berinvestasi harus berasal dari perusahaan yang memiliki fundamental bagus, serta terus mencatatkan pertumbuhan laba yang stabil sehingga jumlah dividen yang dibagikan akan naik setiap tahunnya.
Dividen (Pembagian Laba Perusahaan)
Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen biasanya diberikan secara periodik, misalnya tahunan atau triwulanan. Ada beberapa jenis dividen yang dibagikan perusahaan yakni dividen tunai, dividen saham, dan lain-lain. Dividen tunai dibayarkan dalam bentuk uang tunai. Adapun dividen saham dibayarkan dalam bentuk tambahan saham.
Contoh keuntungan dari dividen ini misalnya Anda memiliki 200 lembar saham perusahaan ABC. Perusahaan mengumumkan dividen tunai sebesar Rp75 per saham. Dengan begitu, Anda akan menerima dividen sebesar 200 × Rp75 = Rp15.000.
Keuntungan saham dari dividen ini bisa dipengaruhi oleh sejumlah faktor mulai dari kinerja laba perusahaan, kebijakan pembagian dividen, hingga situasi ekonomi dan strategi investasi perusahaan.
Dengan demikian, berapa keuntungan saham per bulan yang bisa Anda terima akan sangat bergantung pada jumlah saham yang Anda miliki, harga saham, serta dividen yang diperoleh.
Sebagai contoh, Anda membeli saham sebuah perusahaan sebanyak 300 saham dengan harga Rp1.000 per saham. Dalam sebulan, sentimen pasar terhadap saham tersebut cukup baik sehingga harga saham tersebut mengalami kenaikan mencapai 25 persen yakni menjadi Rp1.250. Maka dalam satu bulan, Anda bisa memperoleh keuntungan dari capital gain sebesar (Rp1.250-1.000) x 300 atau Rp75.000.
Keuntungan tersebut masih bisa bertambah seiring dengan kebijakan pembagian dividen perusahaan yang biasanya dibayarkan per tahun.
Meski demikian, perlu dipahami bahwa investasi saham merupakan investasi yang juga memiliki profil risiko tinggi karena sangat fluktuatif. Untuk jenis saham jangka pendek, Anda mungkin sudah bisa melihat keuntungan yang diperoleh dalam waktu satu bulan. Namun, untuk jenis-jenis saham jangka panjang, keuntungannya tentu saja baru bisa Anda lihat selama beberapa waktu, bisa sampai beberapa tahun.
Investasi saham semakin populer sebagai salah satu cara untuk mencapai kebebasan finansial. Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan oleh investor pemula adalah, “Berapa keuntungan saham per bulan?” Namun, jawaban untuk pertanyaan ini tidaklah sederhana karena keuntungan dari saham sangat bergantung pada banyak faktor. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, artikel ini akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan saham serta strategi untuk memaksimalkan keuntungan bulanan.
Memahami Potensi Keuntungan Saham
Keuntungan dari saham tidak bersifat tetap setiap bulannya. Beberapa saham bisa menghasilkan keuntungan signifikan dalam satu bulan, sementara saham lainnya mungkin tidak mengalami pergerakan besar. Penting untuk diingat bahwa saham bukanlah instrumen investasi dengan keuntungan yang bisa diprediksi secara pasti seperti deposito atau obligasi.
Keuntungan dari saham biasanya datang dari dua sumber utama: capital gain dan dividen. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh ketika kamu menjual saham dengan harga lebih tinggi daripada harga belinya. Sementara itu, dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham yang biasanya dibayarkan per kuartal atau per tahun, meskipun ada juga perusahaan yang membayar dividen bulanan.
Pilih Saham dengan Potensi Pertumbuhan
Lakukan riset sebelum membeli saham dan pilih perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang yang baik. Saham teknologi, misalnya, sering dianggap memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.