Tips Pengamanan Transaksi
Agar berhati-hati terhadap info kontak yang mengatasnamakan BNI di website umum. Untuk informasi dan pengaduan, pastikan hubungi BNI Call 1500046, website www.bni.co.id, WA BNI 0811-588-1946. BNI tidak pernah meminta data pribadi seperti OTP, PIN, CVC, User ID dan password e-Banking untuk alasan apapun.
Setelah beredarnya berita mengenai penipuan transaksi melalui channel Internet Banking yang menerpa beberapa Nasabah Bank di Indonesia, ada baiknya Anda para Nasabah BNI untuk berhati-hati dalam bertransaksi melalui channel e-Banking dan mengikuti tips aman bertransaksi melalui BNI e-Banking. Berikut adala beberapa tips untuk meminimalisir kejahatan online yang dapat terjadi pada kita.
Phising adalah salah satu cara penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan informasi rahasia nasabah seperti user ID, PIN dan Data Pribadi dengan beberapa cara antara lain :
Apabila Anda merasa halaman web yang anda kunjungi berbeda dari halaman web resmi milik Bank segera hentikan transaksi dan segera hubungi BNI Call di 1500046.
Malware (malicious software), merupakan software berbahaya yang dibuat untuk merusak, menghapus sistem, menyembunyikan bahkan mencuri data.
Virusadalah program yang menginfeksi sebuah komputer yang dapat merusak sistem, aplikasi dan data yang tersimpan pada komputer Anda. Biasanya melekat pada file yang memerlukan eksekusi dari pemilik komputer.
Wormadalah sejenis virus yang memiliki kemampuan menggandakan dirinya sendiri. Jika worm sudah memasuki komputer atau jaringan komputer, maka worm dapat berpindah ke komputer lain dalam jaringan secara otomatis.
Spywareadalah program pengintai yang bertujuan untuk mencuri data rahasia seperti user ID dan password.
Trojansejenis virus yang menyamar sebagai berkas lain yang aman sehingga dapat mengelabui pengguna komputer. Trojan yang menginfeksi komputer dapat merusak atau mencuri informasi penting, termasuk user ID dan password.
Untuk kenyamanan dan keamanan Anda bertransaksi di BNI Internet Banking, perhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Untuk kenyamanan dan keamanan Anda bertransaksi di BNI ATM, perhatikan beberapa hal sebagai berikut :
Apa Yang Bisa Anda Lakukan Dengan Marketing Funnel?
Anda tidak dibatasi hanya menggunakan marketing funnel untuk proses sign up dan/atau membeli saja. Marketing funnel dapat digunakan di sangat banyak aspek dalam bisnis Anda. Anda dapat menempatkan funnel di seluruh situs web Anda untuk melihat bagaimana pengunjung bergerak melalui situs web tertentu.
Anda mungkin ingin melacak pendaftaran newsletter (melihat formulir pendaftaran newsletter > mengirim formulir > mengonfirmasi email) atau konversi halaman sederhana (melihat halaman pendaftaran > mengirimkan pendaftaran).
Cari tahu apa tujuan dan apa yang Anda ingin pengunjung lakukan di situs/bisnis Anda, dan buat marketing funnel untuk itu.
Setelah Anda memiliki data, Anda akan dapat melihat di mana penghalang berada dan mengoptimalkan marketing funnel Anda.
Pengertian Marketing Funnel
Marketing funnel menggambarkan perjalanan pelanggan atau customer journey dengan produk atau layanan Anda.
Dari tahap awal customer journey, hingga membeli produk atau layanan yang ditawarkan, marketing funnel akan memetakan rute menuju konversi dan seterusnya. Dapat dikatakan, marketing funnel adalah peta rute customer journey yang harus dimiliki oleh sebuah bisnis yang ingin berjalan dengan baik.
Dengan analisis yang cermat, marketing funnel memberitahu Anda apa yang harus dilakukan perusahaan Anda untuk mempengaruhi konsumen pada tahap tertentu. Dengan mengevaluasi funnel marketing, Anda dapat meningkatkan penjualan yang lebih besar, lebih banyak loyalitas pelanggan, dan brand awareness yang lebih kuat.
Tahapan Marketing Funnel (TOFU-MOFU-BOFU)
Kenapa disebut funnel atau, jika diterjemahkan secara harafiah, corong? Hal ini karena pada tahapan awal, banyak orang yang bergabung, sementara, semakin lanjut tahapannya, audiens atau khalayak yang berada pada tahapan tersebut semakin mengerucut atau semakin sedikit.
Dasar-dasar marketing funnel tetap sama sejak tahun 1900-an. Namun, tidak ada model tunggal yang digunakan secara universal oleh semua pemilik bisnis. Beberapa perusahaan menggunakan model yang cukup sederhana, yaitu dengan menggunakan strategi “TOFU-MOFU-BOFU” yang mengacu pada bagian atas funnel (top of funnel atau TOFU), tengah funnel (middle of funnel atau MOFU), dan bagian bawah funnel (bottom of funnel atau BOFU) sebagai elemen yang berbeda.
Salah satu model tahapan yang cukup umum digunakan adalah tahapan: awareness, consideration, conversion, activation, loyalty, dan advocacy
Di tahapan ini, pelanggan baru saja melihat dan tahu akan kehadiran produk atau layanan Anda. Di sini lah kampanye bergerak dan menuntun pelanggan ke tahapan selanjutnya. Awareness masuk dalam kategori TOFU atau Top of Funnel karena merupakan tahapan paling awal dari marketing funnel. Tahap ini membantu calon pembeli untuk masuk ke tahapan consideration atau pertimbangan. Strategi ini harus menarik untuk calon pembeli agar mereka menerima interaksi di masa mendatang.
Strategi tahapan awareness: kampanye di social media, digital marketing, TV, PR, laporan industri, iklan, dll.
Consideration adalah ketika pelanggan telah mendengar tentang brand atau produk Anda dan/atau mempertimbangkan untuk membeli barang atau jasa Anda. Mereka mungkin telah mendengar tentang brand Anda dan bertanya-tanya apakah mereka akan mencobanya. Atau mereka mungkin tidak secara sadar mengingat produk Anda, tetapi secara aktif mencari penawaran Anda dan menemukan iklan Anda.
Tim marketing yang melakukan kampanye brand awareness kemudian akan membantu pelanggan atau calon pembeli ketika mereka akan membandingkan produk Anda dengan kompetitor. Mereka membantu calon pembeli untuk mempertimbangkan produk Anda lebih dari produk yang lain, yang pada akhirnya dapat masuk ke tahapan konversi. Tahapan ini masuk ke dalam kategori MOFU atau Middle of Funnel.
Contoh consideration: pencarian organik, blog, review online, performance marketing, dll.
Proses pembelian yang dibuat sederhana akan meningkatkan potensi konversi. Di sinilah agent atau sales Anda mengurus transaksi pembelian. Pengalaman positif dari calon pembeli dapat mengarah pada referensi yang mendorong TOFU funnel marketing.
Tahapan ini bukan berarti pelanggan sudah berhasil melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Tahapan ini memastikan bahwa pelanggan benar melanjutkan perjalanannya hingga sampai pada pembelian. Conversion masuk ke kategori MOFU atau Middle of Funnel.
Contoh tahap conversion: targeted campaign atau kampanye yang ditargetkan ke demografis spesifik, free trials, re-marketing, dll.
Baca juga: Tingkatkan Pembelian Impulsif Hingga 49%, Personalized Experience Kuncinya
Activation adalah tahapan di mana hal yang Anda nanti-nantikan terjadi setelah melalui customer journey. Selamat! Calon pembeli telah memutuskan untuk membeli produk Anda! Kabar baiknya adalah, ya, Anda mendapatkan keuntungan dari pembelian. Kabar buruknya? Tidak ada jaminan bahwa pelanggan Anda akan kembali melakukan pembelian kembali. Jika Anda tidak menggerakan mereka ke tahapan selanjutnya di funnel yaitu loyalty dan advocacy, Anda mungkin akan tetap berada di posisi yang sama. Activation berada pada kategory BOFU atau Bottom of Funnel.
Contoh tahapan activation pada funnel marketing adalah: pembelian, subscription, atau booking.
Loyalty adalah retensi yang sebenarnya, ia masuk ke tahapan BOFU.
Berhasil menghasilkan konversi belum tentu akan menghasilkan loyalitas pelanggan, dan tentu saja, retensi. Sebuah perusahaan harus bisa mendapatkan retensi pelanggan. Strategi marketing masih terus berjalan untuk memastikan produk yang ditawarkan di kesempatan berikutnya dapat menarik pelanggan setia.
Pada tahapan ini, Anda dapat membuat program loyalitas dengan memberikan “sesuatu” yang dapat pelanggan merasa diuntungkan jika terus menerus menggunakan produk atau jasa Anda.
Usaha marketing Anda tidak boleh berakhir pada tahap activation/pembelian. Email marketing dan penawaran baru yang sering dilakukan hanyalah sebagian kecil dari apa yang dapat Anda lakukan di sini. Pelanggan saat ini juga akan melihat nilai dan etos kerja Anda (ya, meskipun Anda adalah startup), suara brand secara keseluruhan, konten yang menarik dan menyentuh, layanan pelanggan yang mengesankan, dan umumnya brand Anda adalah sesuatu yang ingin mereka gunakan.
Contoh tahapan loyalty adalah semua kampanye retensi, seperti: diskon pelanggan setia, voucher diskon setiap pembelian, kode promo untuk pembelian pertama (yang akan digunakan pada pembelian selanjutnya), dll.
Advocacy adalah ketika pelanggan Anda membawa pelanggan baru. Referensi favorit semua orang, "dari mulut ke mulut" adalah hal yang harus bisa Anda capai sebagai bentuk digital marketing yang paling baik. Memberikan ulasan online dan program Refer a Friend adalah awal yang baik, tetapi Anda juga dapat melangkah lebih jauh dan memikirkan program Brand Ambassador, memperlakukan pelanggan VIP Anda dengan promo khusus dan berinvestasi dalam konten berkualitas yang akan beresonansi baik dengan audiens Anda yang kemudian ingin membaginya dengan teman-teman mereka.
Contoh advocacy: Refer A Friend (Rekomendasikan teman), review, dll.
Perkembangan Marketing Funnel (Model AIDA)
Pada akhir abad ke-20, Elias St. Elmo Lewis menciptakan model yang menyoroti tahapan hubungan pelanggan dengan bisnis. Model “AIDA” menunjukkan bahwa setiap pembelian melibatkan:
Penggunaan model AIDA dapat dilihat dari model marketing funnel Amazon yang dilansir dari Neilpatel.com:
Kedua model tahapan marketing funnel ini tentu memiliki konsep yang sama. Memilih model mana yang paling cocok untuk bisnis Anda adalah keputusan yang dipertimbangkan berdasarkan citra brand.
Baca juga: 5 Cara Manfaatkan Instagram DM untuk Bisnis
Manfaat Marketing Funnel
Marketing funnel menyederhanakan perjalanan pelanggan dan memudahkan perusahaan untuk mengikutinya. Solusi ini memetakan setiap tahap proses keputusan pelanggan atau calon pembeli dan merencanakan langkah-langkah yang ingin mereka ambil di setiap tahap.
Marketing funnel berlaku untuk hampir semua interaksi pelanggan. Baik mencari penjualan online, menghasilkan traffic untuk toko perkakas Anda, atau mengumpulkan klik sebagai standar kesuksesan website. Marketing funnel adalah cara yang ampuh untuk menghadirkan visibilitas ke setiap tahap hubungan dengan pelanggan Anda.
Manfaat terbesar dari marketing funnel adalah elemen yang terukur. Marketing funnel menyediakan akses ke data, yang disebut laporan marketing funnel, yang memungkinkan Anda melihat di mana Anda kehilangan pelanggan. Ini kadang-kadang disebut corong "bocor" atau “leaky” funnel karena membuat pelanggan yang ingin Anda pertahankan malah keluar dari corong.
Misalnya, jika Anda kehilangan banyak konversi setelah tahap uji coba, Anda mungkin perlu memperbarui proses orientasi agar orang memahami cara menggunakan alat atau bahkan menyesuaikan bagian atas corong sehingga Anda tidak menarik orang di luar audiens sasaran.
Metrik Marketing Funnel Mana yang Harus Anda Lacak?
Jadi sekarang Anda telah berhasil membuat funnel dan menentukan dengan tepat bagaimana perusahaan Anda akan berinteraksi pelanggan.
Langkah terakhir dalam proses ini adalah mencari tahu metrik mana yang akan Anda lacak untuk menentukan seberapa baik funnel Anda berfungsi. Sangat penting untuk bekerja dengan data SQL (Sales Qualifying Leads) dan MQL (Marketing Qualifying Leads) di sini untuk melacak pola antara siapa yang menutup dan bagaimana mereka berinteraksi dengan situs Anda, konten, saluran, iklan, dll. Setelah Anda memiliki lebih banyak informasi, Anda dapat terus mengoptimalkan funnel Anda.
Ada sebuah catatan yang harus Anda perhatikan. Dengan setiap bagian konten yang Anda buat untuk setiap tahap funnel Anda, Anda menghasilkan data. Meskipun semuanya berguna untuk proses penjualan Anda dalam beberapa hal, mudah untuk terjebak dalam pelacakan data dan metrik alih-alih berfokus pada beberapa indikator kinerja utama (KPI) yang benar-benar akan memberi Anda informasi yang dibutuhkan untuk melakukan peningkatan yang berarti.
Oleh karena itu, meskipun Anda mungkin ingin bereksperimen dengan melacak semua metrik yang berbeda di bawah ini (atau metrik lainnya yang menurut Anda berharga), sebaiknya pilih 2-5 untuk menjadi fokus perhatian Anda.
Anda selalu dapat menambahkan lebih banyak nanti, tetapi pastikan Anda benar-benar membuat perubahan berdasarkan data yang Anda hasilkan dari beberapa metrik ini sebelum memperluas operasi data Anda:
Ada sejumlah alat berbeda saat ini untuk membantu Anda melacak metrik ini dan metrik lainnya, meskipun untuk sebagian besar bisnis, Google Analytics mewakili solusi yang paling komprehensif dan mudah diterapkan.
Baca juga: Semua Tentang Sales Force Automation (SFA) yang Harus Kamu Ketahui
Marketing funnel adalah pemahaman customer journey untuk melakukan aksi atau tindakan kepada produk Anda. Marketing funnel penting karena dapat membantu penjualan dan dapat menyediakan data yang nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan usaha marketing dan penjualan. Terdapat 2 jenis model tahapan marketing funnel: TOFU-MOFU-BOFU dan AIDA. Keduanya memiliki fungsi yang sama dan dapat digunakan berdasarkan kebutuhan bisnis Anda.
Tahapan BOFU penting, karena jika dilakukan dengan benar, dapat menjamin keberlangsungan keuntungan. Salah satu cara efektif meningkatkan loyalitas pelanggan adalah dengan meningkatkan layanan dan kredibilitas perusahaan. OneTalk by TapTalk.io memungkinkan bisnis untuk meningkatkan layanan pelanggan. Integrasi berbagai saluran messenger dan ditambah fitur WhatsApp Business API nya dapat menambah kualitas pelayanan serta kredibilitas bisnis.
Keunggulannya dalam meningkatkan customer service dan penyimpanan data membuat OneTalk berguna untuk menjadi salah satu strategi marketing funnel Anda.
Telusuri berbagai fitur yang dapat dilakukan OneTalk untuk bisnis Anda di sini.
Tahap 3 Evaluasi Alternatif (MOFU)
Pada tahap marketing funnel di kategori ini, pelanggan Anda tahu bahwa ada solusi untuk masalah mereka. Oleh karena itu, tahap selanjutnya adalah mengevaluasi solusi yang berbeda.
Purchase intent meningkat secara dramatis dari tahap yang sebelumnya orang hanya mencari informasi semata.
Oleh karena itu, berikut beberapa marketing funnel yang bisa Anda coba:
Misalnya, pamerkan fitur unik atau model penetapan harga yang membuat solusi Anda lebih disukai daripada kompetitor
Misalnya, Anda memiliki produk aplikasi pembukuan.
Pentingnya Marketing dalam Perusahaan
Dalam buku Manajemen Pemasaran disebutkan bahwa marketing merupakan ujung tombak perusahaan. Hal tersebut dikarenakan marketing berperan penting dalam meningkatkan pendapatan yang stabil dan berkelanjutan, serta menjaga loyalitas pelanggan.
Sebuah produk atau jasa yang berkualitas tidak akan ada artinya jika tidak dibarengi dengan strategi pemasaran yang tepat. Dari proses pemasaran yang tepat, perusahaan akan mendapatkan laba dan konsumen yang loyal.
Tak hanya itu, marketing juga berperan untuk menghasilkan aset tak berwujud yaitu melalui kepemilikan brand yang kuat. Dengan brand tersebut, maka perusahaan bisa memperoleh pertumbuhan pendapatan dan loyalitas dari pelanggan.
Tahap 2 Pencarian Informasi (MOFU)
Sekarang pelanggan Anda tertarik untuk menemukan solusi untuk masalah mereka, langkah selanjutnya adalah membuat informasi yang ingin mereka ketahui.
Di akhir kampanye yang Anda jalankan di Tahap 1, Anda harus menyertakan CTA yang mengarahkan orang ke tahap ini, atau tahap lebih jauh ke bawah corong.
Untuk produk sederhana yang membutuhkan sedikit informasi untuk dijual, Anda dapat mengirimkannya langsung ke halaman penjualan. Namun, demi menunjukkan kepada Anda setiap langkah yang dapat disertakan dalam funnel, anggap saja produk tersebut memiliki beberapa kerumitan dan memerlukan beberapa informasi lebih lanjut. Dalam posting blog Anda, ada baiknya Anda mempermudah customer journey untuk mendapatkan informasi ini.
Dalam hal ini, ini adalah saluran yang mungkin akan Anda manfaatkan:
Namun, kata kunci pada tahap ini akan menarik audiens yang sangat mendasar.
Misalnya, jika Anda adalah agensi SEO, kata kunci yang mungkin dicari orang saat ini adalah:
“Cara Mengoptimalkan Situs Web Saya untuk Google”
“Apa Itu Riset Kata Kunci?”
“Apa Itu Membangun Tautan?”